RADAR.CO.ID – Bagi umat Muslim, kisah Nabi Muhammad SAW menjadi pembelajaran berharga dan pedoman dalam menjalani kehidupan.
Kisah Rasulullah SAW ini bukan hanya sekadar cerita, tetapi menjadi teladan yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Nabi Muhammad SAW memiliki banyak sifat mulia yang patut diteladani, yang menjadikannya sosok panutan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Sebagai utusan Allah, Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir artinya setelahnya tidak ada lagi nabi yang akan diutus.
Kehidupan Nabi Muhammad SAW penuh dengan pelajaran berharga, mulai dari kelahirannya hingga wafatnya, menghadapi berbagai tantangan dan ujian dengan sikap yang luar biasa. Hal ini menjadikannya manusia terbaik di mata umat Islam.
Dengan kembali mempelajari kisah Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat meningkatkan iman dan meneladani sifat-sifat mulianya.
Berikut ini adalah ulasanb singkat namun lengkap tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, mulai dari kelahiran hingga wafatnya.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Kelahiran Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal atau pada tanggal 20 April 571 masehi, yang dikenal sebagai Maulid Nabi. Beliau lahir dari pasangan Aminah dan Abdullah.
Rasulullah SAW lahir pada hari Senin, dan itulah alasan beliau berpuasa setiap hari Senin, karena hari itu adalah hari kelahirannya.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tahun Gajah, tahun di mana pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah mencoba menyerang Ka’bah.
Namun, Allah SWT melindungi Ka’bah dengan mengirimkan burung ababil yang melemparkan batu-batu yang menyebabkan wabah penyakit, peristiwa yang diabadikan dalam QS. Al-Fil.
Nabi Muhammad SAW sudah menjadi yatim saat tengah dalam kandungan sang ibu, kemudian Rasulullah SAW menjadi yatim piatu saat berusia enam tahun setelah sang ibunda meninggal dunia.
Saat menjadi yatim piatu tersebut, Rasulullah SAW diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Nabi Muhammad SAW memiliki ibu persusuan Halimah Sa’diyah, yang merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Masa Kecil
Nabi Muhammad SAW menghabiskan masa kecilnya di rumah pamannya, Abu Thalib. Karena tradisi Quraisy pada masa itu, Nabi Muhammad SAW dibawa ke pedalaman untuk diasuh oleh keluarga angkat.
Meski terpisah dari ibunya, Nabi tumbuh menjadi anak yang cerdas dan cepat tanggap. Karakter baik dan kepintarannya sudah tampak sejak usia muda.
Masa Remaja
Pada masa remajanya, Nabi Muhammad dijauhkan oleh Allah SWR dari perbuatan tercela.
Dalam beberapa kesempatan, Rasulullah SAW menceritakan bagaimana Allah menutup telinganya dari mendengar hal-hal buruk saat acara-acara tertentu di masa Jahiliyah.
Kejadian ini menunjukkan bahwa sejak muda, Nabi Muhammad SAW telah dilindungi dari perbuatan yang bisa merugikan dirinya atau orang lain.
Di usia 20 tahun, Nabi Muhammad SAW turut menyaksikan peristiwa Harbul Fijar atau perang antara Kabilah Quraisy dan Kabilah Qais, peristiwa penting di Mekkah pada masa itu.
Meskipun sulit, Nabi Muhammad SAW tetap menjaga akhlaknya dan menghindari konflik.
Masa Dewasa dan Pernikahan dengan Khadijah
Menjelang dewasa, Nabi Muhammad SAWmulai terjun ke dunia bisnis. Bersama rekannya, Saib bin Abi Saib, Nabi memulai perjalanan perniagaan.
Di usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW mulai berdagang bersama Siti Khadijah, seorang wanita kaya raya.
Perjalanan dagang inilah yang membawa mereka lebih dekat hingga akhirnya menikah. Khadijah adalah orang pertama yang melamar Rasulullah SAW, melalui sahabatnya, Nafisah binti Umayyah.
Nabi Muhammad SAW dan Khadijah menikah ketika Nabi berusia 28 tahun, dan pernikahan ini menjadi bagian penting dalam kisah hidupnya.
Wahyu Pertama
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama saat berusia 40 tahun, ketika beliau sedang menyepi di Gua Hira.
Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama berupa QS. Al-Alaq ayat 1-4. Wahyu inilah yang menjadi awal dari tugas besar Nabi sebagai Rasul untuk menyebarkan ajaran Islam.
Dakwah Pertama
Setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah, dimulai dari keluarga terdekatnya, Bani Hasyim.
Meskipun dakwah Rasulullah SAW tersebut mendapatkan banyak penentangan, termasuk dari kaum Quraisy, Nabi tetap teguh menyebarkan ajaran Islam. Paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib, tetap melindungi Nabi Muhammad SAW, meski tidak memeluk Islam.
Penentangan keras dari kaum Quraisy terhadap dakwah Nabi semakin intens, bahkan beberapa dari mereka merencanakan pembunuhan Nabi Muhammad SAW. Namun, Allah selalu melindungi Nabi dari bahaya yang mengancam.
Wafatnya Nabi Muhammad
Nabi Muhammad SAW wafat pada usia 63 tahun, setelah menderita sakit selama dua minggu.
Sebelum wafat, beliau menerima wahyu terakhir, QS. Az-Zumar ayat 30, yang mengingatkan bahwa setiap manusia akan mengalami kematian.
Nabi Muhammad SAW wafat di rumah Aisyah, salah satu istrinya, setelah berjuang melawan sakit yang semakin parah.
Kisah Nabi Muhammad SAW tidak hanya sekadar cerita sejarah, tetapi menjadi sumber inspirasi dan pedoman bagi umat Muslim untuk menjalani kehidupan dengan penuh iman, keteguhan, dan keteladanan. (Red)