Urutan Pemupukan pada Tanaman Kelapa Sawit, Berdasarkan Usia dan Fase Pertumbuhan

RADAR.CO.ID- Pemupukan pada tanaman kelapa sawit sangat penting untuk memastikan pertumbuhan optimal dan hasil yang maksimal pula.
Untuk diketahui, urutan pemupukan kelapa sawit dapat dibagi menjadi tiga tahap utama berdasarkan usia dan fase pertumbuhannya, yaitu fase pembibitan dengan usia 1 hingga 12 bulan, Kemudian fase tanaman belum menghasilkan yaitu pada usia 1 hingga 3 tahun dan fase menghasilkan yaitu pada usia 4 sampai 20 tahun.
Setiap tahap memerlukan dosis, komposisi, dan metode pemupukan yang berbeda.
Berikut adalah panduan rinci mengenai urutan pemupukan kelapa sawit sesuai dengan usia tanaman:
1. Fase Pembibitan
Pada tahap ini, kelapa sawit masih dalam fase pertumbuhan awal, di mana akar dan batang sedang berkembang untuk membentuk tanaman yang kokoh dan sehat. Pemupukan pada tahap pembibitan berfokus pada penguatan akar dan batang.
Jenis Pupuk yang Direkomendasikan adalah NPK 15-15-6-4, pupuk ini Mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor (P) yang tinggi, yang membantu pembentukan akar dan batang yang kuat.
BACA JUGA:
Cara Mudah Membuat Pupuk Organik Cair, Dengan Bahan-Bahan di Sekitar Kita
Dosis Pemupukan sendiri yaitu untuk usia 1-3 bulan sebanyak 30 gram per pohon. Kemudian untuk usia 4-12 bulan sebanyak 75 gram per pohon.
Kemudian untuk frekuensi pemupukan yaitu setiap 3 bulan sekali dengan cara pengaplikasiannya yaitu pupuk dibenamkan 3-5 cm ke dalam tanah di sekitar bibit.
2. Fase Belum Menghasilkan
Pada tahap ini, tanaman sudah tumbuh besar namun belum menghasilkan buah. Pemupukan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman, seperti daun dan cabang.
Jenis pupuk yang direkomendasikan adalah NPK 12-12-17-2+TE. Pupuk jenis ini mengandung Nitrogen, Fosfor, dan Kalium yang berimbang, serta unsur mikro (TE) yang mendukung keseimbangan hara dalam tanaman.
Adpaun dosis pemupukannya adalah 2-2,5 kg per pohon dengan frekuensi pemupukan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam satu tahun. Untuk cara pemupukannya adalah pupuk dibenamkan pada kedalaman 10-15 cm atau disebarkan di sekitar tanaman dengan radius 2/3 dari tajuk kelapa sawit.

3. Fase Menghasilkan
Pada tahap ini, tanaman sudah siap menghasilkan buah, sehingga fokus pemupukan beralih ke peningkatan produksi buah. Kelapa sawit membutuhkan lebih banyak kalium untuk mendukung pembentukan buah yang maksimal.
Adapun jenis pupuk yang direkomendasikan adalah NPK 13-6-27-4+0,65B atau NPK 13-8-27-4+0,5B. Pupuk jenis ini direkomendasikan pada fase menghasilkan karena pupuk ini mengandung kalium yang lebih dominan, dengan tambahan Nitrogen, Fosfor, dan Magnesium untuk mendukung produksi buah.
BACA JUGA:
Pupuk Kotoran Ayam, Sumber Nutrisi Berkualitas untuk Pertanian
Adapun untuk dosis pemupukannya yaitu untuk usia 4-8 tahun sebanyak 2-2,5 kg per pohon. Kemudian untuk sia 9-13 tahun sebanyak 3-4 kg per pohon. Untuk usia 14-20 tahun sebanyak 2-3,5 kg per pohon dan untuk usia di atas 20 tahun sebanyak 2-3 kg per pohon.
Sementara itu, untuk frekuensi pemupukannya yaitu di lakukan 2 kali dalam setahun, yaitu pada awal musim hujan yaitu padaSeptember – Oktober dan pada akhir musim hujan yaitu pada bulan Maret – April.
Pemupukan pada awal musim hujan memberikan nutrisi yang diperlukan saat tanaman memasuki masa pertumbuhan aktif dan pembentukan tandan buah.
Sedangkan pemupukan pada akhir musim hujan memberikan nutrisi yang diperlukan selama masa pembentukan dan perkembangan tandan buah hingga siap dipanen.
Kesimpulan
Pemupukan yang tepat pada setiap tahap usia tanaman kelapa sawit sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal dan meningkatkan hasil produksi buah. Dengan mengikuti jadwal dan dosis pemupukan yang tepat, kelapa sawit akan tumbuh subur dan menghasilkan buah berkualitas tinggi. Pastikan untuk menyesuaikan jenis pupuk dengan kebutuhan tanaman sesuai fase pertumbuhannya, serta melakukan pemupukan secara teratur sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan. (Red)