Beranda PENDIDIKAN Cara Tradisional Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman, Sebelum Mengenal Fungisida Kimia
PENDIDIKAN

Cara Tradisional Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman, Sebelum Mengenal Fungisida Kimia

cara tradisional mengendalikan hama dan penyakit tanaman

RADAR.CO.ID- Sebelum berkembangnya teknologi pertanian modern dan penggunaan fungisida kimia, para petani zaman dahulu telah menerapkan berbagai metode alami untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Metode-metode tradisional ini terbukti efektif dan ramah lingkungan, serta masih relevan untuk diterapkan dalam pertanian organik saat ini.
Berikut adalah cara-cara tradisional untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman

1. Tanaman Pengusir Hama (Repellent Plants)

Petani terdahulu memanfaatkan tanaman tertentu yang memiliki aroma khas atau zat aktif yang tidak disukai oleh hama dan patogen.
Beberapa tanaman pengusir hama yang umum digunakan antara lain serai, bawang putih, kenikir, marigold (Tagetes), daun mimba, dan daun sirsak.
Tanaman seperti serai dan bawang putih mampu mengusir serangga seperti kutu daun dan belalang, sementara kenikir dan marigold efektif melindungi tanah dari serangan nematoda.
Daun mimba yang mengandung azadirachtin juga menjadi andalan untuk menghambat perkembangan hama.
Biasanya, tanaman-tanaman ini ditanam di sekitar lahan pertanian atau diekstrak untuk disemprotkan pada tanaman utama.

2. Pestisida Alami dari Ekstrak Tanaman Beracun

Sebelum adanya pestisida sintetis, petani memanfaatkan rebusan dan rendaman tanaman beracun sebagai pestisida alami.
Misalnya, rebusan daun tembakau yang mengandung nikotin ampuh membasmi serangga penghisap seperti kutu daun.
Campuran ekstrak bawang putih, cabai, dan jahe juga banyak digunakan karena bersifat antijamur dan antibakteri.
Selain itu, air rendaman daun pepaya dan sirsak juga terbukti efektif melawan ulat dan hama kecil.
Cara penggunaannya cukup sederhana, yaitu dengan merendam atau merebus bahan tanaman, menyaringnya, lalu menyemprotkannya ke tanaman yang terserang hama.

BACA JUGA: 

Cara Membuat Pembenah Tanah Paling Dahsyat yang Mudah dan Murah

3. Rotasi Tanaman untuk Memutus Siklus Hama

Petani zaman dahulu sudah memahami pentingnya rotasi tanaman sebagai upaya mencegah ledakan populasi hama dan penyakit.
Mereka mengganti jenis tanaman setiap musim, misalnya menanam kacang-kacangan setelah menanam kentang atau mengatur pergiliran antara tanaman berakar dalam dan berakar dangkal.
Rotasi ini efektif memutus siklus hidup hama yang menyerang tanaman spesifik dan juga membantu menjaga kesuburan tanah.

4. Pemanfaatan Abu Kayu dan Kapur Pertanian

Abu kayu dan kapur pertanian merupakan bahan alami yang sering digunakan oleh petani tempo dulu untuk mengendalikan serangan jamur dan serangga.
Abu kayu yang ditaburkan di sekitar tanaman mampu menghambat pertumbuhan jamur serta mengusir serangga kecil seperti kutu daun dan ulat.
Sementara itu, kapur pertanian dicampurkan ke dalam tanah untuk menetralkan pH yang terlalu asam dan mencegah perkembangan patogen.
Selain mengendalikan hama, abu dan kapur juga menambah unsur hara penting bagi tanaman.

cara tradisional mengendalikan hama dan penyakit tanaman
cara tradisional mengendalikan hama dan penyakit tanaman
5. Penggunaan Urin Hewan yang Difermentasi

Salah satu cara unik yang digunakan petani zaman dulu adalah memanfaatkan urin ternak seperti sapi dan kambing yang difermentasi menjadi pestisida alami sekaligus pupuk cair.
Campuran urin sapi, daun mimba, dan gula merah difermentasi selama 1-2 minggu, lalu diencerkan sebelum disemprotkan ke tanaman.
Larutan ini tidak hanya membantu mengusir hama, tetapi juga meningkatkan daya tahan tanaman.
Urin kambing yang memiliki bau menyengat juga terbukti mampu mengusir hama dan tikus secara alami.

6. Jebakan Tradisional untuk Mengurangi Populasi Hama

Petani masa lampau juga menggunakan berbagai jebakan sederhana untuk mengurangi hama, seperti jebakan air gula atau air kelapa yang menarik lalat buah hingga terperangkap.
Lampu perangkap juga digunakan di malam hari untuk menarik serangga seperti ngengat.
Untuk mengendalikan tikus, petani sering menggunakan jerami atau batang pisang sebagai perangkap alami di lahan pertanian mereka.

BACA JUGA :

Cara Membuat Pembenah Tanah Paling Dahsyat yang Mudah dan Murah

7. Pengelolaan Lahan yang Baik dan Bersih

Kebersihan lahan menjadi prioritas bagi petani zaman dahulu untuk mencegah serangan hama dan penyakit.
Mereka rutin membersihkan gulma secara manual agar tidak menjadi tempat persembunyian hama, membakar sisa-sisa tanaman yang terinfeksi penyakit, serta menyesuaikan waktu tanam dengan musim untuk menghindari puncak populasi hama.

Metode tradisional yang digunakan petani zaman dahulu membuktikan bahwa pengendalian hama dan penyakit tidak harus bergantung pada bahan kimia.
Dengan pendekatan alami dan pengelolaan lahan yang tepat, pertanian bisa berjalan berkelanjutan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem.(Ana)

Sebelumnya

Ini Dia Tanda Lolos BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp 600 Ribu

Selanjutnya

Apple Segera Rilis Iphone Lipat Pertama, Ini Jadwalnya

Redaksi
Penulis

Redaksi

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

radar.co.id
advertisement
advertisement