Fenomena Langit Juli 2025: Buck Moon hingga Hujan Meteor Delta Aquarids Siap Hiasi Angkasa

RADAR.CO.ID – Bulan Juli 2025 bakal jadi momen istimewa bagi pencinta langit malam. Sejumlah fenomena langit astronomi menarik akan terjadi sepanjang bulan ini.

Mulai dari munculnya Bulan Purnama Buck Moon, hingga hujan meteor Delta Aquarids yang memanjakan mata.

Dilansir dari berbagai sumber, ini deretan fenomena langit Juli 2025 :

4 Juli

Merkurius Tampil Terbaik di Langit Barat

Pada tanggal ini, planet Merkurius akan mencapai posisi elongasi timur terbesarnya, yakni sekitar 25,9 derajat dari Matahari.

Waktu ini merupakan waktu paling ideal untuk mengamati Merkurius. Hal ini karena ia akan terlihat cukup tinggi di langit barat saat senja.

Pastikan melihatnya segera setelah matahari terbenam.

BACA JUGA : Rekomendasi Wisata di Magelang, Mulai dari Candi Borobudur hingga Keindahan Alamnya

10 Juli

Bulan Purnama Buck Moon

Fenomena langit kedua ini yang bisa dilihat yakni fase Bulan Purnama yang akan terjadi pada 10 Juli pukul 20.38 UTC.

Bulan berada di posisi berlawanan dengan Matahari sehingga permukaannya tampak sepenuhnya terang dari Bumi.

Nama ‘Buck Moon’ berasal dari penamaan suku asli Amerika, karena pada waktu ini rusa jantan biasanya mulai menumbuhkan tanduk baru.

Purnama ini juga dikenal dengan sebutan ‘Thunder Moon’ dan ‘Hay Moon’ di beberapa wilayah.

24 Juli

Bulan Baru, Saat Tepat Amati Galaksi

Fase Bulan Baru akan terjadi pada 24 Juli pukul 19.13 UTC. Pada fase ini, bulan berada sejajar dengan Matahari dan tidak terlihat dari Bumi.

Ini adalah waktu terbaik untuk mengamati objek langit redup seperti galaksi dan gugus bintang, karena cahaya Bulan tak mengganggu pandangan.

BACA JUGA : 10 Tempat Wisata di Kediri, Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga

28–29 Juli

Puncak Hujan Meteor Delta Aquarids

Fenomena langit yang paling ditunggu-tunggu akan hadir di akhir bulan Juli 2025.

Hujan meteor Delta Aquarids akan mencapai puncaknya pada malam 28 Juli hingga pagi 29 Juli.

Diprediksi, langit akan dihiasi sekitar 20 meteor per jam yang berasal dari sisa debu komet Marsden dan Kracht.

Dengan bulan sabit terbenam lebih awal, langit akan cukup gelap untuk menikmati pertunjukan meteor secara maksimal.

Meteor tampak berasal dari konstelasi Aquarius, namun bisa muncul di bagian langit mana pun.

Jika cuaca mendukung, fenomena-fenomena ini tentu sayang untuk dilewatkan. Siapkan teleskop atau cukup cari lokasi minim cahaya untuk menikmati keindahan langit malam sepanjang Juli 2025. (Red)