Siswa direkrut dari keluarga miskin ekstrem (desil 1 dan 2) berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah ini dikelola Kementerian Sosial dan melibatkan beberapa kementerian lainnya.
Melihat kondisi siswa, saya memutuskan tak membahas teknis APBN atau pajak secara mendalam.
Saya lebih ingin menularkan semangat agar mereka rajin belajar dan kelak bermanfaat bagi banyak orang.
Saya menyadari, dibandingkan saya dahulu yang berasal dari desa, mereka kini lebih beruntung karena telah mendapat akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.
Seharusnya masa depan mereka juga lebih cerah.
Optimisme terpancar kuat dari wajah para siswa SRMA 7 Palembang. Sebagai sekolah baru dengan peserta didik dari latar belakang serba terbatas, saya sangat kagum melihat perkembangan mereka.
Kepala sekolah bercerita banyak perubahan yang terjadi.
Siswa yang awalnya minder, kurang percaya diri, dan sulit diatur kini tampil rapi, aktif, serta penuh keberanian menjawab pertanyaan.
Momen ini mengingatkan saya bahwa investasi terbaik sebuah bangsa adalah pada Sumber Daya Manusia (SDM).
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya









