RADAR.CO.ID – Dalam upaya memperbaiki kualitas data, 140 SMK Papua Ikuti Pendampingan Tracer Study yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.
140 SMK yang mengikuti kegiatan yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 September 2024 di Sorong, Papua Barat tersebut berasal dari enam provinsi di Papua.
Tujuan utama program ini adalah untuk mengumpulkan data akurat yang akan digunakan dalam penyusunan kebijakan di berbagai tingkat pemerintahan, mulai dari pusat hingga daerah.
Pendampingan tersebut sangat penting, mengingat hasil penelusuran lulusan di Papua selama dua tahun terakhir belum memenuhi standar yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Dalam mengikuti kegiatan tersebut, peserta akan didampingi untuk memastikan bahwa data penelusuran lulusan diisi dengan baik dan lengkap.
Data yang terkumpul juga akan digunakan untuk mengisi Rapor Pendidikan di berbagai tingkatan, dari satuan pendidikan hingga Rapor Pendidikan Nasional.
Baca Juga: Raih Penghargaan UNESCO, Perpusnas Komitmen Mengarusutamakan Naskah Nusantara
Dalam sambutannya, Direktur Mitras DUDI, Adi Nuryanto, menekankan pentingnya penelusuran lulusan sebagai alat untuk mengukur kinerja pendidikan vokasi di Indonesia.
“Salah satu tujuan utama pendidikan vokasi adalah penguatan relevansi dan kualitas lulusan, yang dapat diukur melalui indikator seperti tingkat pekerjaan, melanjutkan studi, atau berwirausaha.” Jelas Adi Nuryanto
Adi juga menambahkan bahwa data dari penelusuran lulusan akan menjadi acuan dalam penyusunan standar pelayanan minimal di daerah serta perencanaan berbasis data, termasuk dalam alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sementara itu, Kepala Dinas Kota Sorong, Arby William Mamangsa, menyoroti pentingnya peran satuan pendidikan vokasi dalam kesuksesan kegiatan ini.
“Penelusuran lulusan sangat penting karena berhubungan dengan Rapor Pendidikan. Kita perlu memahami ke mana lulusan SMK terserap. SMK adalah tempat di mana mereka dibentuk, dan tanggung jawab kita adalah memastikan mereka siap bersaing di dunia usaha dan industri,” kata Arby.
Senada dengan pernyataan tersebut, Pengawas SMK Kota Sorong, Saut M. Sintijak, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi SMK di Papua dalam pengisian penelusuran lulusan tahun 2024.
“Pendampingan ini sangat krusial untuk memastikan semua sekolah di Papua dapat mencapai pencapaian data penelusuran lulusan yang akurat, yang nantinya akan membantu merencanakan program-program pendidikan vokasi yang lebih baik,” ungkap Saut.
Melalui kegiatan tersebut, para kepala sekolah dan pemangku kepentingan di Papua dapat lebih mendorong lulusan untuk berpartisipasi aktif dalam pengisian data penelusuran lulusan tahun 2024.
Ini tidak hanya akan memperkuat kualitas data pendidikan vokasi, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan lulusan SMK di wilayah Papua.
Baca Juga: Ini 4 Keunggulan Menggunakan Aplikasi DANA
Salah satu peserta, Marius Istia, yang merupakan Kepala SMKS Peduli Kesehatan Mimika Papua, menyatakan bahwa sekolah membutuhkan kegiatan tersebut.
“Sekolah sangat membutuhkan evaluasi, dan melalui penelusuran lulusan, kita dapat mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan yang perlu diperbaiki. Kami sangat berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Sentuhan langsung dari pusat sangat kami butuhkan, dan kami yakin ini akan memberikan dampak positif.” Ujarnya
Selain itu, kegiatan tersebut diharapkan menjadi momentum penting dalam meningkatkan partisipasi dan kualitas penelusuran lulusan di Papua, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada pendidikan vokasi secara keseluruhan.
Dengan data yang lebih baik, pemerintah dan institusi pendidikan dapat menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran dan mendukung kemajuan pendidikan vokasi di Indonesia.(Red)