7 Unsur Mikro untuk Tanaman, Memiliki Peran Penting dalam Pertumbuhan

RADAR.CO.ID – Mikronutrien atau tujuh untuk mikro adalah unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan optimal. Kekurangan mikronutrien dapat berdampak serius pada pertumbuhan, kesehatan, hasil, dan kualitas tanaman.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai tujuh mikronutrien, gejala kekurangan, dan dampaknya pada produksi tanaman:
1. Zat Besi (Fe)
Gejala kekurangan zat besi adalah Klorosis interveinal (urat daun menguning), terutama pada daun muda. Daun terlihat pucat dan pertumbuhan tanaman terhambat.
Sedangkan dampak dari kekurangan zat besi mengganggu produksi klorofil, yang berdampak negatif pada fotosintesis dan kekuatan tanaman secara keseluruhan.
2. Seng (Zn)
gejala yang ditimbulkan pada tanaman yang kekurangan seng adalah ukuran daun mengecil, klorosis pada daun muda, dan daun melengkung. Tanaman menunjukkan pertumbuhan yang buruk dan pematangan yang tertunda.
Sedangkan dampak kekurangan seng memengaruhi aktivitas enzim dan sintesis protein, menyebabkan pertumbuhan terhambat dan perkembangan tanaman yang kurang optimal.
Baca Juga:Pupuk dari Kotoran Ayam, Sumber Nutrisi Berkualitas untuk Pertanian
3. Mangan (Mn)
Gejala tanaman kekurangan mangan adalah klorosis interveinal pada daun muda, dengan kemungkinan munculnya bintik-bintik cokelat. Daun menunjukkan pola belang-belang.
Untuk dampak tanaman yang kekurangan mangan adalah mengganggu fotosintesis dan metabolisme, mengurangi pertumbuhan dan hasil tanaman.
4. Tembaga (Cu)
Gejala kekurangan tembaha adalah Klorosis interveinal pada daun muda, daun mengeriting, dan mati pucuk. Pertumbuhan tanaman terhambat, dan perkembangan tongkol mungkin terganggu.
Dampak dari Kekurangan tembaga memengaruhi fungsi enzim dan metabolisme karbohidrat, yang menyebabkan pertumbuhan terhambat dan hasil panen yang berkurang.
5. Boron (B)
Gejalan tanaman yang kekurangan Boron adalah perkembangan akar yang buruk, ujung daun mati, dan pertumbuhan terdistorsi. Hal ini Ditunjukkan Tanaman dengan penurunan pembentukan buah dan biji.
Kemudian untuk dampak dari kekurangan boron mengganggu pembentukan dinding sel dan proses reproduksi, yang mengakibatkan hasil panen dan kualitas yang lebih rendah.
6. Molibdenum (Mo)
Tanaman yang kekurangan molibdenum memiliki gejala berupa klorosis interveinal pada daun tua, dengan potensi nekrosis daun. Tanaman mungkin menunjukkan pemanfaatan nitrogen yang buruk.
Selanjutnya, dampak yang ditimbulkan dari kekurangan molibdenum memengaruhi metabolisme nitrogen, menyebabkan pertumbuhan yang buruk dan produktivitas tanaman yang rendah.
Baca Juga: Ini yang Sebetulnya Dibutuhkan Masyarakat Saat Debat Paslon
7. Klorin (Cl)
Layu, daun terbakar, dan pertumbuhan berkurang.Daun mungkin menunjukkan bercak nekrotik dan klorosis merupakan gejala dari kekurangan klorin.
Kemudian dampak yang disebabkan oleh tanaman kekurangan klorin adalah mengganggu pengaturan air dan ketahanan terhadap penyakit, yang memengaruhi kesehatan tanaman secara keseluruhan.
Manajemen Unsur Hara Mikro

1. Pengujian Tanah
Langkah pertama adalah melakukan pengujian tanah secara rutin. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui kadar mikronutrien dan menentukan dosis pemupukan yang tepat.
2. Pemupukan Berimbang
Kemudian untuk langkah selanjutnya adalah gunakan pupuk mikronutrien atau amandemen tanah berdasarkan hasil uji untuk mengatasi kekurangan tertentu.
3. Pupuk Daun
Sedangkan langkah terakhir adalah mengaplikasikan mikronutrien langsung ke daun tanaman melalui penyemprotan untuk mengatasi kekurangan dengan cepat.
Untuk diketahui, memastikan ketersediaan mikronutrien yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman, mengoptimalkan pertumbuhan, dan mencapai hasil panen yang tinggi.
Oleh karena itu, dengan memahami dan mengatasi kekurangan mikronutrien, kita dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, menjaga imunitas, dan meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan.(Red)
Pengalaman main yang seru