Sementara itu, Gitano menambahkan, generasi muda wajib menolak ideologi ekstrem dan radikal yang bertentangan dengan nilai Pancasila.
Menurutnya, memahami sejarah G30S/PKI adalah cara untuk mencegah lahirnya kembali paham-paham yang mengancam persatuan bangsa.
“Sejarah G30S/PKI menjadi pelajaran berharga bagi kita. Jangan sampai ideologi ekstrem tumbuh di lingkungan mahasiswa,” katanya.
Di sisi lain, Gitano berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut agar kesadaran sejarah di kalangan pemuda semakin kuat.
Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang dalam wawasan kebangsaan dan kepemimpinan.
“Kesadaran sejarah harus jadi pondasi membangun masa depan bangsa. Dari kampus, kita wujudkan generasi emas yang berkarakter dan berjiwa nasionalis,” tutup Gitano.
Untuk diketahui, seminar kepemudaan yang digelar HMI dihadiri mahasiswa dari Universitas Pat Petulai, AKREL, Politeknik Raflesia, IAIN Curup, dan Poltekkes Curup.
Halaman : 1 2









