RADAR.CO.ID – Petani cabai di Indonesia kerap menghadapi tantangan besar dari serangan hama kutu kebul (Bemisia tabaci).
Hama mungil berwarna putih ini bukan sekadar merusak fisik tanaman, tetapi juga menjadi vektor utama penyebar virus kuning yang berpotensi menghancurkan hasil panen.
Ancaman Nyata Kutu Kebul bagi Tanaman Cabai
Kutu kebul menyerang dengan cara menghisap cairan dari jaringan daun. Selama proses itu, serangga ini menyuntikkan air liur yang membawa berbagai virus tanaman, seperti closterovirus, carlavirus, nepovirus, dan potyvirus. Virus-virus tersebut menyebabkan penyakit kuning yang sangat merugikan.
Tak hanya menyerang cabai, kutu kebul juga menyasar tanaman dari famili Solanaceae lainnya, seperti tomat, terung, dan kentang. Serangan kutu kebul bisa meluas dengan cepat jika tidak dikendalikan sejak dini.
Perkembangbiakan Cepat, Serangan Datang Sejak Awal
Kutu kebul betina mampu bertelur hingga 400 butir dalam satu siklus hidup. Dengan kemampuan reproduksi tinggi, populasinya bisa meledak hanya dalam waktu beberapa minggu, terutama saat suhu udara panas dan kelembapan tinggi.
Penulis : Ana
Editor : Rian
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya









